banyak banget cerita nih sebenernya,
cuma karena saya males ngetik nya sedang didera un mood pulaa jadi sya mau cerita tentang persiapan besok aja.
jadi gini ceritanya, besok saya (formal amat kayaknya) ==> ulang
jadi gini ceritanya, besok gue beserta 5 orang temen gue yang udah kepilih jadi capaska akan memulai tes pertama kami.
besok tuh jadwalnya tes fisik (lari, push up, sit up, dan kawan-kawannya) + pantohir (tes fisik juga) di lapangan tegar beriman.
sebenernya sih deg-degan nya tuh udah dimulai dari kemaren, karena kemaren tuh kita udah mulai pendaftaran plus ngambil nomor peserta.
jumlah pesertanyaada 570an gitu deh sedangkan yang diterima cuma 57orang
kan kebayang betapa ketat seleksinya.
gue kebagian nomor peserta '432' hihi hope that's my lucky number hehe :) amin
nah yang bikin bingung tuh....
kesenian apa yang akan kita tampilkan pada saat seleksi hari ke-2? -.-
itu masih ngebingungin bgt
gabisa cuma ngandelin nyanyi soalnya nyanyi itu pasti jatohnya basic bgt.
mau gak mau harus LATIHAN NARI!!!!!!!
rencananya, pulang sekolah nanti kita ber6 mau latihan nari bareng-bareng
doain aja yaaa
semoga gue dan temen-temen yang lain bisa melewati tes-tesnya dengan lancar
dan kami bisa menjadi paskibraka amiiiiin
Monday, April 11, 2011
Monday, April 4, 2011
Mainan Baru
kemaren pas pelajaran produktif si sipa ngasih tau tentang 'omegle' situs buat chating ama orang yang gak dikenal gitu, jadi kita chat sama mr./mrs stranger.
situsnya bebas bgt tapi menurut gue seru-seru aja sekalian kita bisa ngelatih kemampuan bahasa inggris kita juga. ya walaupun di situs itu bebas bgt, kalo orang jail ya gak usah di ladenin lah, iya kaan? ambil positifnya aja deh, ya itu tadi ngelatih kemampuan bahasa kita juga :)
ya udah deh jadinya kemaren hampir sekelas punya mainan baru.
haha yang lucu tuh kemren si uci dapet temen chat dari india, mereka chatting ampe panjaaang banget ada aja bahan obrolan mereka, dari mulai negara masing-masing tuker-tukeran alamat facebook sampe curhat-curhatan hihi yang lebih seru lagi si orang indianya itu ngajakin uci "make a deal about relationship" haha gue yang baca itu malah histeris sendiri cihuuuy secara pemikiran gue, uci diajakin jadian kan tuh jadi gue teriak-teriak dah di lab kemaren heboh karena hal itu haha.
banyak juga sih chat-chat ama orang gajelas tapi kalo obrolannya udah nyambung pasti chatnya jadi enak deh.
nah itu dia tuh cerita tentang mainan barunya.
situsnya bebas bgt tapi menurut gue seru-seru aja sekalian kita bisa ngelatih kemampuan bahasa inggris kita juga. ya walaupun di situs itu bebas bgt, kalo orang jail ya gak usah di ladenin lah, iya kaan? ambil positifnya aja deh, ya itu tadi ngelatih kemampuan bahasa kita juga :)
ya udah deh jadinya kemaren hampir sekelas punya mainan baru.
haha yang lucu tuh kemren si uci dapet temen chat dari india, mereka chatting ampe panjaaang banget ada aja bahan obrolan mereka, dari mulai negara masing-masing tuker-tukeran alamat facebook sampe curhat-curhatan hihi yang lebih seru lagi si orang indianya itu ngajakin uci "make a deal about relationship" haha gue yang baca itu malah histeris sendiri cihuuuy secara pemikiran gue, uci diajakin jadian kan tuh jadi gue teriak-teriak dah di lab kemaren heboh karena hal itu haha.
banyak juga sih chat-chat ama orang gajelas tapi kalo obrolannya udah nyambung pasti chatnya jadi enak deh.
nah itu dia tuh cerita tentang mainan barunya.
Sunday, April 3, 2011
tentang mengedit... (dapet dari webnya kak mutun) menarik menurut gue
1. Kasih jarak dulu
Sebelum mengedit tulisan kamu, simpen dulu tulisan tersebut minimal satu minggu. Begitu kamu selesai menulis draft 1, jalan-jalan dulu, lupakan tentang naskah kamu. Baru, setelah seminggu, kembali ke naskah kamu. Dengan memberikan waktu/jarak seperti ini, pasti mata kamu dalam membaca naskah kamu akan lebih fresh. Mata kamu akan menjadi mata seorang pembaca yang bisa melihat kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak terlihat sewaktu sedang menulis dulu.
2. Lebih padat lagi!
Bagi gue, mengedit lebih berarti memotong, atau merampingkan. Gue akan lihat kalimat-kalimat yang bisa dibuat lebih “padet”. Gue akan coba menggunakan kata yang lebih sedikit untuk tujuan yang sama. Misalnya, di naskah ada tulisan: “Gue sama sekali enggak tahu apa gue harus pergi ke sana atau tidak.” Kalimat ini akan gue buat lebih padet dengan menulisnya seperti ini aja: “Gue bingung ke sana apa enggak.” Kalimat dengan jumlah kata yang sedikit seperti ini membuat tulisan kita tidak terasa “sesak” dan “ramai”.
3. Kurangi kalimat pasif
Gue pasti sebisa mungkin menggunakan kalimat aktif. Setiap kali gue nemu kalimat pasif, pasti gue ubah menjadi aktif. Seperti misalnya: “Ketimun itu diambil Edgar” akan gue ganti menjadi “Edgar mengambil ketimun”. Penulisan kalimat dalam bentuk aktif akan membuat pembaca bisa membayangkan kalimat tersebut dengan lebih visual. Kalimat aktif juga membuat pembaca merasa tulisannya bergerak maju, dan orang-orang ditulisan tersebut terasa melakukan kegiatan.
4. Speaker attribution
Speakter attribution berarti frase yang menandakan siapa yang berbicara dalam kalimat langsung. Misalnya “kata Edgar”, atau “kata gue”, atau “kata Nyokap”. Biasanya dalam mengedit gue akan membuat dialog menjadi lebih enak divisualkan dengan mengganti/mencampurkan speaker attribution dengan sebuah kegiatan.
Misalnya:
“Gar, di buku Marmut Merah Jambu ada cerita tentang kamu ya!” seru gue.
“Sudah cukup, Bang! Aku udah gak mau lagi ditulis di buku Abang,” kata Edgar.
“Tapi Gar, kalo abang kasih sepuluh ribu perak mau?” tanya gue.
“Mau, Bang! Mau!” kata Edgar.
Gue edit menjadi lebih visual dan tidak membosankan menjadi:
“Gar, di buku Marmut Merah Jambu ada cerita tentang kamu ya!” seru gue.
“Cukup, Bang!” Edgar menggelengkan kepalanya. “Aku udah gak mau lagi ditulis di buku Abang!”
Gue mengeluarkan dompet, “Tapi, Gar… Kalo abang kasih sepuluh ribu perak mau?”
“MAU BANG! MAU!”
Harga diri Edgar ternyata lebih murah daripada gue kira.
4. Cek typo
Selalu cek dan re-check tulisan kamu sudah bebas kesalahan ketik. Tidak ada yang lebih nyebelin buat editor penerbit baca selain naskah yang banyak salah ketik.
5. KISS = Keep It Simple, Stupid!
Gue adalah tipe penulis yang selalu menghindari penggunaan kata yang terlalu berat. Kalau gue nemuin kata seperti ini dalam buku gue: “Dia harus lebih konsisten dalam mengaktualisasikan idenya.” biasanya gue akan ganti menjadi “Dia harus lebih sering mewujudkan idenya.” Kata-kata dalam Bahasa Inggris yang keluar pas lagi nulis draft pertama seperti “gesture” gue pasti rubah menjadi “sikap”. Sebisa mungkin gue menulis dengan istilah yang lebih banyak orang tahu. Semakin simpel, semakin baik. Menulis bukan untuk memberitahu kamu pintar dan ngerti banyak kata-kata aneh, tapi untuk mengkomunikasikan cerita kamu secara efektif kepada pembaca.
6. Struktur dulu, baru komedi
Karena gue adalah penulis komedi, sewaktu menulis gue berusaha untuk tertawa pada jokes gue. Kalau gue ketawa, berarti jokesnya berhasil, paling enggak buat gue. Kalau lagi editing, gue emang jarang ketawa sama jokes yang gue buat sebelumnya (karena udah tahu apa jokesnya apa). Tapi, biasanya gue akan selalu mencari celah untuk memasukkan komedi ke dalam tulisan gue sembari gue mengedit.
Buat kamu yang mau menulis komedi, jangan takut kalau dalam draft pertama tulisan kamu belum lucu. Komedi akan datang sendirinya kalau struktur tulisan kamu sudah rapih dan benar. Konsentrasi dulu dengan cerita yang mau kamu sampaikan, dan komedi bisa ditambahkan/dieksplorasi pada saat rewriting. Hindari penulisan komedi yang malas seperti memasukkan tebak-tebakan, cerita lucu, ini semua harus dihapus pas lagi ngedit tulisan kamu.
7. Hindari hal-hal klise
Gak tahu dengan penulis lain, tapi gue gak terlalu suka dengan penggunaan istilah yang klise seperti “Dia seperti tong kosong nyaring bunyinya”, atau “Dia cewek terindah yang pernah gue lihat”, atau “Gue cinta sama dia setengah mati”. Istilah klise ini selain sudah terlalu sering digunakan, juga tidak memperkaya tulisan kita sendiri. Setiap kali ngedit, gue mencari istilah-istilah klise ini, membuangnya, dan mencari metafor lain yang belum pernah dipakai sebelumnya.
8. Udah kelar? Edit lagi!
Writing is rewriting. Kalau kamu pikir editan kamu udah bagus, kasih jarak seminggu, lalu baca ulang dan edit lagi. Ulangi sampai kamu merasa tulisan kamu sudah benar-benar bagus. Kecuali kalo kamu ditungguin editor dan naskahnya sudah masuk deadline mau terbit kayak gue. Huehehehhe..
Semoga membantu calon-calon penulis yang juga lagi nulis/ngedit tulisannya.
Sebelum mengedit tulisan kamu, simpen dulu tulisan tersebut minimal satu minggu. Begitu kamu selesai menulis draft 1, jalan-jalan dulu, lupakan tentang naskah kamu. Baru, setelah seminggu, kembali ke naskah kamu. Dengan memberikan waktu/jarak seperti ini, pasti mata kamu dalam membaca naskah kamu akan lebih fresh. Mata kamu akan menjadi mata seorang pembaca yang bisa melihat kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak terlihat sewaktu sedang menulis dulu.
2. Lebih padat lagi!
Bagi gue, mengedit lebih berarti memotong, atau merampingkan. Gue akan lihat kalimat-kalimat yang bisa dibuat lebih “padet”. Gue akan coba menggunakan kata yang lebih sedikit untuk tujuan yang sama. Misalnya, di naskah ada tulisan: “Gue sama sekali enggak tahu apa gue harus pergi ke sana atau tidak.” Kalimat ini akan gue buat lebih padet dengan menulisnya seperti ini aja: “Gue bingung ke sana apa enggak.” Kalimat dengan jumlah kata yang sedikit seperti ini membuat tulisan kita tidak terasa “sesak” dan “ramai”.
3. Kurangi kalimat pasif
Gue pasti sebisa mungkin menggunakan kalimat aktif. Setiap kali gue nemu kalimat pasif, pasti gue ubah menjadi aktif. Seperti misalnya: “Ketimun itu diambil Edgar” akan gue ganti menjadi “Edgar mengambil ketimun”. Penulisan kalimat dalam bentuk aktif akan membuat pembaca bisa membayangkan kalimat tersebut dengan lebih visual. Kalimat aktif juga membuat pembaca merasa tulisannya bergerak maju, dan orang-orang ditulisan tersebut terasa melakukan kegiatan.
4. Speaker attribution
Speakter attribution berarti frase yang menandakan siapa yang berbicara dalam kalimat langsung. Misalnya “kata Edgar”, atau “kata gue”, atau “kata Nyokap”. Biasanya dalam mengedit gue akan membuat dialog menjadi lebih enak divisualkan dengan mengganti/mencampurkan speaker attribution dengan sebuah kegiatan.
Misalnya:
“Gar, di buku Marmut Merah Jambu ada cerita tentang kamu ya!” seru gue.
“Sudah cukup, Bang! Aku udah gak mau lagi ditulis di buku Abang,” kata Edgar.
“Tapi Gar, kalo abang kasih sepuluh ribu perak mau?” tanya gue.
“Mau, Bang! Mau!” kata Edgar.
Gue edit menjadi lebih visual dan tidak membosankan menjadi:
“Gar, di buku Marmut Merah Jambu ada cerita tentang kamu ya!” seru gue.
“Cukup, Bang!” Edgar menggelengkan kepalanya. “Aku udah gak mau lagi ditulis di buku Abang!”
Gue mengeluarkan dompet, “Tapi, Gar… Kalo abang kasih sepuluh ribu perak mau?”
“MAU BANG! MAU!”
Harga diri Edgar ternyata lebih murah daripada gue kira.
4. Cek typo
Selalu cek dan re-check tulisan kamu sudah bebas kesalahan ketik. Tidak ada yang lebih nyebelin buat editor penerbit baca selain naskah yang banyak salah ketik.
5. KISS = Keep It Simple, Stupid!
Gue adalah tipe penulis yang selalu menghindari penggunaan kata yang terlalu berat. Kalau gue nemuin kata seperti ini dalam buku gue: “Dia harus lebih konsisten dalam mengaktualisasikan idenya.” biasanya gue akan ganti menjadi “Dia harus lebih sering mewujudkan idenya.” Kata-kata dalam Bahasa Inggris yang keluar pas lagi nulis draft pertama seperti “gesture” gue pasti rubah menjadi “sikap”. Sebisa mungkin gue menulis dengan istilah yang lebih banyak orang tahu. Semakin simpel, semakin baik. Menulis bukan untuk memberitahu kamu pintar dan ngerti banyak kata-kata aneh, tapi untuk mengkomunikasikan cerita kamu secara efektif kepada pembaca.
6. Struktur dulu, baru komedi
Karena gue adalah penulis komedi, sewaktu menulis gue berusaha untuk tertawa pada jokes gue. Kalau gue ketawa, berarti jokesnya berhasil, paling enggak buat gue. Kalau lagi editing, gue emang jarang ketawa sama jokes yang gue buat sebelumnya (karena udah tahu apa jokesnya apa). Tapi, biasanya gue akan selalu mencari celah untuk memasukkan komedi ke dalam tulisan gue sembari gue mengedit.
Buat kamu yang mau menulis komedi, jangan takut kalau dalam draft pertama tulisan kamu belum lucu. Komedi akan datang sendirinya kalau struktur tulisan kamu sudah rapih dan benar. Konsentrasi dulu dengan cerita yang mau kamu sampaikan, dan komedi bisa ditambahkan/dieksplorasi pada saat rewriting. Hindari penulisan komedi yang malas seperti memasukkan tebak-tebakan, cerita lucu, ini semua harus dihapus pas lagi ngedit tulisan kamu.
7. Hindari hal-hal klise
Gak tahu dengan penulis lain, tapi gue gak terlalu suka dengan penggunaan istilah yang klise seperti “Dia seperti tong kosong nyaring bunyinya”, atau “Dia cewek terindah yang pernah gue lihat”, atau “Gue cinta sama dia setengah mati”. Istilah klise ini selain sudah terlalu sering digunakan, juga tidak memperkaya tulisan kita sendiri. Setiap kali ngedit, gue mencari istilah-istilah klise ini, membuangnya, dan mencari metafor lain yang belum pernah dipakai sebelumnya.
8. Udah kelar? Edit lagi!
Writing is rewriting. Kalau kamu pikir editan kamu udah bagus, kasih jarak seminggu, lalu baca ulang dan edit lagi. Ulangi sampai kamu merasa tulisan kamu sudah benar-benar bagus. Kecuali kalo kamu ditungguin editor dan naskahnya sudah masuk deadline mau terbit kayak gue. Huehehehhe..
Semoga membantu calon-calon penulis yang juga lagi nulis/ngedit tulisannya.
subuh buta.
kebiasaan gue tiap hari kalo lagi tidur pasti kebangun di pagi-pagi buta.
udah gitu, pasti gabis tidur lagi, kenapa bisa begitu? lah gue juga gaktau deh yaak.
sekarang jam 3:45 subuh niatnya hari ini gue mau puasa sunah mumpung hari ini lagi gak ada jadwal upacar di sekolah. nah sekarng gue lagi ngetik-ngetik gaje di depan laptop sambil nunggu waktu sahur.
hihi sedih semalem tuh udah mention ke kak mutun, tapi mentionan gue gak di tanggepin hiks hiks (lebaaaaaaay) haha ya tapi biarin aja lah toh mungkin sibuk (namanya juga artis ya boo :P)
haha sekarang gue lagi apa? gue lagi buka blog, buka fb, buka twitter.
di blog ngetik-ngetik gajelas, di fb liat-liat foto orang, di twitter liat mentions + liat ocehannya para tweeps ddi subuh buta gini.
di sebelah gue, ada ade gue yang sedang tergeletak tak bergerak dan masih didalam alam bawah sadarnya haha bisa gue gambarin kondisinya sekarang gimana, tapi gue masih berbaik hati gue gak bakal mnggambarkan kondisi dia sekrang secara jelas, tapi gue cukup bilang aja kalo ada 'iler' dibawah mulutnya hahaha itu gak ngegambarin secara jelas kan ya? :P peace!
eh udah jam segini kayaknya udah waktunya gue siap-siap buat sahur secara gak ada sayur jadi gue harus meluangkan sedikit wktu di dapur untuk masak (haha emang gue bisa masak?) hoho yasudah lah sign out twitter, log out fb, exit blog. bye bye (sampai jumpa di catatan kucrut selanjutnya) hehe
udah gitu, pasti gabis tidur lagi, kenapa bisa begitu? lah gue juga gaktau deh yaak.
sekarang jam 3:45 subuh niatnya hari ini gue mau puasa sunah mumpung hari ini lagi gak ada jadwal upacar di sekolah. nah sekarng gue lagi ngetik-ngetik gaje di depan laptop sambil nunggu waktu sahur.
hihi sedih semalem tuh udah mention ke kak mutun, tapi mentionan gue gak di tanggepin hiks hiks (lebaaaaaaay) haha ya tapi biarin aja lah toh mungkin sibuk (namanya juga artis ya boo :P)
haha sekarang gue lagi apa? gue lagi buka blog, buka fb, buka twitter.
di blog ngetik-ngetik gajelas, di fb liat-liat foto orang, di twitter liat mentions + liat ocehannya para tweeps ddi subuh buta gini.
di sebelah gue, ada ade gue yang sedang tergeletak tak bergerak dan masih didalam alam bawah sadarnya haha bisa gue gambarin kondisinya sekarang gimana, tapi gue masih berbaik hati gue gak bakal mnggambarkan kondisi dia sekrang secara jelas, tapi gue cukup bilang aja kalo ada 'iler' dibawah mulutnya hahaha itu gak ngegambarin secara jelas kan ya? :P peace!
eh udah jam segini kayaknya udah waktunya gue siap-siap buat sahur secara gak ada sayur jadi gue harus meluangkan sedikit wktu di dapur untuk masak (haha emang gue bisa masak?) hoho yasudah lah sign out twitter, log out fb, exit blog. bye bye (sampai jumpa di catatan kucrut selanjutnya) hehe
antara catatan dodol saya dan penulis dodol favorit saya
Sore hari ini, minggu 3 april 2011 tepat jam setengah 6 lewat gue sama ade gue baru aja selesia nonton “kambing jantan”. Catatan dodol salah satu penulis favorit gue yang di film-in ama Rudi Sujarwo. Yap, Raditya Dika emang salah satu penulis favorit gue, buku pertama karangan dia yang gue beli dan baca adalah “cinta brontosaurus”. Di buku itu, entah kenapa gue mulai suka sama karakter nya Raditya Dika (sok akrab gue nyebut nama :p). hehe tapi sumpah deh pas gue baca itu buku menurut gue Raditya Dika itu emang berbakat jadi penulis ‘nyeleneh’ walaupun di dalam novelnya itu pasti ada kata-kata tidak senonoh (hahalah) tapi ya itu mungkin emang karekternya dia toh mau diapain lagi gue juga enjoy bacanya. Karena selain karna gue suka buku yang bertemakan komedi gue juga suka samacara penulisan nya Raditya Dika yang nyablak, frontal, dll. tapi bisa bikin kita senyum-senyum sendiri ataupun ampe ngakak pas bacanya. Hihi dari situ gue tau Raditya Dika, dan gue juga suka baca-baca blognya si kambingjantan itu. Jujur… hihi gue suka karakternya kak mutun! :P
Udah gitu, gue juga suka baca-baca tuh tweet-tweetnya dia yang isinya diluar batas normal semua. Haha salut deh sama otak sarapnya itu. Dan pas tadi selesai nonton gue langsung ketik catatan ini buat gue post di blog gue (peri baik berkata : “siapa tau dibaca toh sama orang yang lagi diomongin” ; peri jahat giliran ngomong : “ya mana mungkin laaahh, Raditya Dika-nya kenal lo aja kaga”) oke untuk kali ini gue setuju untuk statement nya si peri jahat. Pas tadi nonton, timbulah semangat gue buat jadiin ini blog sebagai tempat catatan dodol gue yang siapa tau aja kapan-kapan gue bisa jadi penulis juga kayak Raditya Dika atau siapapun penulis buku. Dari dulu emang cita-cita gue mau jadi penulis, tapi ya vitu deh, gue pernah ngarang cerita tapi masih di tengah-tengah gue males nerusinnya lagi hihi ya gue emang pernah mikir kalo gitu-gitu terus gimana gue bisa jadi penulis hebat (?).
Dan setelah nonton “kambing jantan” tadi gue dapet sedikit pencerahan (hahasik dah bahasa gue) buat ngelatih tulisan-tulisan gue dimulai dari catatan keseharian dulu aja, dari hal kecil yang kalo kita amati ternyata bisa bikin ketawa, heran, sedih, kagum dll. Ya, coba nulis di blog kayak ka mutun. Dan gue bakal urus blog gue, gue bakal belajar nulis disini, biar suatu saat nanti gue bisa ciptain sebuah buku hasil gue sendiri dan sekali lagi deh, gue mengungkapkan rasa suka atas segala banyolannya Raditya Dika.Dan suatu saat nanti gue mau denger banyolannya kak mutun di depan gue langsung hahaha :D
Udah gitu, gue juga suka baca-baca tuh tweet-tweetnya dia yang isinya diluar batas normal semua. Haha salut deh sama otak sarapnya itu. Dan pas tadi selesai nonton gue langsung ketik catatan ini buat gue post di blog gue (peri baik berkata : “siapa tau dibaca toh sama orang yang lagi diomongin” ; peri jahat giliran ngomong : “ya mana mungkin laaahh, Raditya Dika-nya kenal lo aja kaga”) oke untuk kali ini gue setuju untuk statement nya si peri jahat. Pas tadi nonton, timbulah semangat gue buat jadiin ini blog sebagai tempat catatan dodol gue yang siapa tau aja kapan-kapan gue bisa jadi penulis juga kayak Raditya Dika atau siapapun penulis buku. Dari dulu emang cita-cita gue mau jadi penulis, tapi ya vitu deh, gue pernah ngarang cerita tapi masih di tengah-tengah gue males nerusinnya lagi hihi ya gue emang pernah mikir kalo gitu-gitu terus gimana gue bisa jadi penulis hebat (?).
Dan setelah nonton “kambing jantan” tadi gue dapet sedikit pencerahan (hahasik dah bahasa gue) buat ngelatih tulisan-tulisan gue dimulai dari catatan keseharian dulu aja, dari hal kecil yang kalo kita amati ternyata bisa bikin ketawa, heran, sedih, kagum dll. Ya, coba nulis di blog kayak ka mutun. Dan gue bakal urus blog gue, gue bakal belajar nulis disini, biar suatu saat nanti gue bisa ciptain sebuah buku hasil gue sendiri dan sekali lagi deh, gue mengungkapkan rasa suka atas segala banyolannya Raditya Dika.Dan suatu saat nanti gue mau denger banyolannya kak mutun di depan gue langsung hahaha :D
Subscribe to:
Posts (Atom)